Pages

CARA MEREKLAMASI TANAH BERKADAR GARAM TINGGI

Tahap pertama mereklamasi tanah berkadar garam tinggi adalah mempertimbangkan apakah tindakan praktikal tersebut menguntungkan bagi produktivitas tanah dan tanaman.  Tahapan dasar untuk mereklamasi tanah ini adalah mencuci garam-garam, sehingga harus tersedia sumber daya air yang memadai dan terjangkau.  Tanah bertekstur halus memiliki drainase jelek, sehingga bila tindakan reklamasi ini dilakukan pada tanah ini perlu tindakan perbaikan drainase terlebih dahulu agar garam-garam dapat tercuci keluar profil tanah.  
Kebanyakan tanah-tanah berkadar garam tinggi bermasalah dalam drainase, termasuk juga tingginya water table (batas kedalaman air tanah) , adanya lapisan keras, tanahnya bertekstur halus.  Tindakan pengolahan tanah dalam (Subsoiling) dapat membantu memecahkan lapisan keras tersebut.  Tanah dengan water table tinggi harus didrainase hingga kedalaman 300 – 500 cm, sehingga air yang bergaram tersebut dapat hilang dari daerah perakaran tanaman dan keluar dari areal lahan pertanian.  Setelah drainase dijamin baik, tindakan tahap selanjutnya tergantung kepada jenis masalah yang ada.
Tanah salin paling mudah direklamasi.  Biasanya petani menggenangi tanah ini sehingga air perkolasi mencuci garam-garam keluar profil tanah.  Penggunaan air berkualitas tinggi akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan air yang mengandung garam.  Pembuatan kolam penampungan air merupakan satu cara untuk menyediakan air  pencucian.  Pada pembuatan kolam ini, diperlukan alat-alat berat untuk membuat tanggul dan membaginya dalam beberapa kolam-kolam kecil, kemudian digenangi.
Reklamasi tanah salin dapat menggunakan mulsa organik. Mulsa mengurangi evaporasi air dari permukaan tanah, meningkatkan gerakan air ke bawah.  Selain itu bahan organik menjaga kehilangan tanah dan mempertahankan struktur tanah sehingga drainase menjadi lebih baik.
Tanah sodik tidak dapat direklamasi dengan pencucian, karena permukaan tanah ini yang padat menghambat drainase tanah.  Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan Natrium (Na). Untuk menghilangkan Na dapat dilakukan dengan pemberian Gypsum.  Butiran gypsum dapat disebar di permukaan tanah atau gypsum yang halus dapat diaplikasikan dengan melarutkannya pada air irigasi.  Ketika gypsum masuk ke dalam tanah, maka gypsum akan larut dan Calsium akan menggantikan Na dari tapak pertukaran.  Selanjutnya Natrium bereaksi dengan sulfat  membentuk garam Natrium sulfat yang akan tercuci ke luar profil tanah.

Gypsum merupakan bahan perbaikan tanah (amendment) yang tidak terlalu mahal dan mudah diperoleh. Bahan kimia lain juga dapat digunakan untuk reklamasi ini.  Jika tanah mengandung kapur (CaCO3), sulfur akan menambah Calsium secara langsung.  Sulfur diubah menjadi asam sulfat oleh bakteri.  Ion hidrogen dapat menggantikan Na pada tapak pertukaran.  Selanjutnya asam bereaksi dengan kapur tanah membentuk gypsum sebagaimana reaksi dibawah ini.


Konversi sulfur menjadi asam sulfat membutuhkan waktu yang agak lama, sehingga perlakuan sulfur relatif lambat.  Untuk tindakan cepat, dapat menggunakan asam sulfat yang diaplikasikan secara langsung. Tindakan ini membutuhkan biaya yang lebih mahal dan berbahaya. Akar-akar tanaman yang mendapat perlakuan ini dapat melepaskan sejumlah besar CO2 yang bereaksi dengan air tanah membentuk asam karbonat.  Asam tersebut bereaksi dengan kapur tanah membebaskan Calsium yang dapat menggantikan Na pada tapak pertukaran.
Setelah calsium menggantikan Na pada tapak pertukaran, tanah lambat laun mulai membentuk agregat. Sehingga kondisi fisik tanah menjadi lebih baik, sehingga petani dapat mulai menanam tanaman yang toleran terhadap garam seperti barley.
Untuk tanah salin-sodik juga harus dilakukan tindakan penghilangan natrium (Na).  Jika tanah ini dicuci, maka Ca dan Mg juga akan ikut tercuci, sedangkan Na tetap berada di dalam tanah membentuk tanah sodik.  Jadi perlakuan gypsum juga diperlukan untuk tanah salin-sodik  Tahap awal petani mencuci tanah ini dengan air salin (bergaram).  Garam Ca dan Mg dalam air akan menggantikan Na pada tapak pertukaran, sehingga dapat mencegah rusaknya struktur tanah.

No comments:

Post a Comment