Miliaran Rupiah Yang Terpendam Dalam Onggokan Batang Kelapa Sawit Pada saat Peremajaan
Saat ini luas perkebunan kelapa sawit di indonesia sedikitnya 11 juta Ha. selain menunjukan prospek minyak nabati yang melimpah, luasan perkebunan kelapa sawit ini memicu kekhawatiran melimpahnya batanh sawit saat masa peremajaan atau regenerasi perkebunan.
Lihat juga budidaya tanaman kelapa sawit >>
jika 4 persen dari luasan itu dirrehabilitasi setiap tahun, maka ada hampir 100 juta kubik batang kayu kelapa sawit akan teronggok menjadi sampah. pemilik kebun biasanya membiarkan batang sawit tersebut membusuk dengan sendirinya di lahan. hal ini telah banyak dilakukan penelitian bahwa batang yang di biarkan busuk tersebut akan menjadi sarang bagi hama tanaman kelapa sawit (kumbang Oryctes rhinoceros)dan jamur Ganodherma yang menyerang khususnya untuk tanaman yang berusia 3-5 tahun setelah tanam. dan yang sering kita jumpai lagi selain di biarkan membusuk dilahan banyak juga pemilik perkebunan melakuakn pembakaran terhadap batang sawit tersebut. namun sekarang hal itu telah dilarang di dalam UU karena dapat mencemari lingkungan dengan melepaskan emisi karbon ke atmosfer.
Namun jika kita pahami lebih jauh, dengan semakin sempitnya hutan yang ada di indonesia, ada sisi lain manfaat dari peremajaan perkebunan kelapa sawit. hal ini dilihat dari segi pemanfaatan, batang tanaman kelapa sawit dapat di jadikan sebagai bahan baku tambahan dalam bidang permebelan yaitu pemamfaatan sebagai bahan pembuatan kayu lapis.
Banyak penelitian Pustekolah (Balitbang) telah mengungkapkan bahwa walaupun batang sawit memiliki tektur kayu yang lunak dengan bagian tengan (parenkim) tersusun oleh pati berkadar hingga 40 % dan juga memiliki karakteristik fisis, mekanis, dan keawetan yang kurang baik di banding dengan kayu kelapa. dan salah satu sifat higroskopisnya yang sangat tinggi bisa mencapai kadar air hampir 500%. meskipun telah di keringkan, batang kelapa sawit tetap dapat menyerap air dari udara hingga kapasitas lebih dari 20%.
Untuk mengatasi permasalahan yang terdapat bada batang kelapa sawit tersebut, Balitbang melakukan penelitian dengan metode pemanasan dengan suhu diatas 130 derajat celsius untuk memadatkan parenkim pada batang sawit. dengan tujuan untuk melelehkan pati ataupun gula di jaringan tersebut agar menlekat pada bagian vaskularnya. dan hasil yang di peroleh sangat baik, batang kelapa sawit dapat tahan dan tetap keras walau di lakukan perendaman di dalam air selama 1 bulanan. dan untuk di lakukan pengolahan dalam industri kayu lapis, batang kelapa sawit harus di lakuakn pengawetan dengan pemberian pastisida dan fungisida.
Potensi
Di indonesia tanaman kelapa sawit yang umum di budidayakan adalah dari varietas diantaranya Dura, Tenera, dan Pisivera. dengan rata rata panjang batang (masa diremejakan) sekita 17-20 meter, denga diameter 60-85 cm, Volume 0,9-3 m kubik, dan jumlah tanaman per Ha rata rata adalah 128 pohon dengan rata rata volume 220 m kubik/Ha.
dengan melihat siklus hidup tanaman kelapa sawit, yang memiliki masa produktif selam kurang lebih 25 tahun dengan tingkat peremajaan 4%/tahun dan luas lahan di indonesia sekitar kurang lebih 10 juta Ha (2011) ini mengahsilkan limbah batang kelapa sawit sekitar 81,6 juta meter kubik/tahun.
hal inilah mengapa selain minyak nabati yang di hasilkan kelapa sawit terdapat juga peluang besar dalam industri yang lain seperti permebelan. hal ini juga dapat menjadi penyeimbang antara kebutuhan kayu di indonesia yang terus meningkat dengan pengendalian limbah mentah (biomas) yang dapat menjadi pemeran antagonis dalam lingkungan.
Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
ReplyDeleteSekalian Mohon ijin ya numpang iklan promosi :
Kami menjual aneka Kapur :
- CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
- CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
-CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian / Kaptan .
- Zeolite .
- Bentonite .
- Dolomite.
Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
Bpk Asep 081281774186
085793333234
Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.