Tanaman tumbuh di atas tanah.
Kebutuhan air, udara, dan unsur hara tanaman dipenuhi dari dalam
tanah. Hubungan antara tanah-tanaman
terjadi karena proses serapan hara oleh akar-akar tanaman yang ada dalam tanah.
Suplai hara
untuk akar-akar tanaman merupakan suatu proses yang sangat dinamis (Gambar 3.1.). Bila hara-hara tanaman (kation dan anion)
diserap dari larutan tanah, maka akar tanaman akan melepaskan sejumlah ion-ion
(H+, OH- dan HCO3-)
kembali ke larutan tanah (reaksi 1 dan
2). Ketika tanaman menyerap unsur hara, konsentrasinya
dalam larutan tanah menurun, akibatnya beberapa reaksi kimia dan biologi akan
terjadi untuk menyangga atau menyuplai kembali larutan tanah (reaksi 3). Pertukaran ion (adsorpsi dan desorpsi) di
dalam tanah merupakan reaksi kimia yang penting untuk ketersedian hara tanaman.
Tanah-tanah juga mengandung mineral yang dapat larut dan menyediakan hara kembali ke dalam larutan
tanah (reaksi 6). Penambahan hara atau
ion melalui pemupukan atau masukan yang lain meningkatkan konsentrasi ion dalam
larutan tanah. Meskipun beberapa dari
ion yang ditambahkan tetap berada dalam larutan, namun sebagian dijerap oleh
permukaan mineral (reaksi 4) atau mengendap sebagai mineral padatan (reaksi).
Ketika
mikroorganisme mendegradasi residu-residu tanaman, mereka menyerap ion dari
dalam larutan tanah masuk ke jaringan mereka (reaksi 7). Bila mikrobia-mikrobia atau organisme lain
mati, mereka melepaskan kembali hara-hara ke dalam larutan tanah (reaksi 8). Reaksi mikrobial penting untuk ketersediaan
hara tanaman sebagaimana sifat tanah
yang lain yang berhubungan dengan produktivitas tanah. Aktivitas mikrobial tergantung kepada suplai
energi yang memadai dari C-organik yang berasal dari residu-residu tanaman,
ketersediaan ion anorganik, dan kondisi lingkungan.
Gambar 3.1. Hubungan Berbagai Komponen tanah dengan
Serapan Hara Tanaman (Diadopsi dari Havlin, et.al.
2005)
Akar-akar tanaman dan organisme-organisme
tanah menggunakan O2 dan melepaskan CO2 melalui aktivitas
metabolik (reaksi 9 dan 10). Akibatnya konsentrasi CO2 dalam udara
tanah lebih besar daripada di atmosfer. Difusi gas-gas dalam tanah menurun secara
drastis dengan meningkatnya kadar air tanah.
Sejumlah faktor
lingkungan dan aktivitas manusia dapat mempengaruhi konsentrasi ion dalam
larutan tanah, yang berinteraksi dengan proses-proses mineral dan biologi dalam
tanah (reaksi 11 dan 12). Sebagai contoh
penambahan pupuk Phosphor (P) ke dalam tanah, pada awalnya meningkatkan
konsentrasi H2PO4- dalam larutan tanah. Dengan waktu, konsentrasi H2PO4-
akan menurun dengan serapan tanaman (reaksi 1), jerapan H2PO4-
pada permukaan mineral (reaksi 4), dan pengendapan mineral P (reaksi 5).
Seluruh
proses dan reaksi-reaksi ini penting
untuk ketersediaan hara tanaman. Namun
tingkat kepentingan suatu reaksi bersifat spesifik. Beberapa proses lebih penting untuk hara
tertentu, tetapi untuk hara yang lain kurang penting. Sebagai contoh, proses mikrobial lebih
penting untuk ketersediaan N dan S daripada reaksi pertukaran pada permukaan
mineral. Sebaliknya untuk K, Ca, dan Mg,
reaksi pertukaran lebih penting. Proses
biologi dan kimia bersifat kompleks dan hanya deskripsi yang umum yang akan
dijelaskan dalam hubungannya dengan ketersediaan hara.
tau organisme lain
mati, mereka melepaskan kembali hara-hara ke dalam larutan tanah (reaksi 8). Reaksi mikrobial penting untuk ketersediaan
hara tanaman sebagaimana sifat tanah
yang lain yang berhubungan dengan produktivitas tanah. Aktivitas mikrobial tergantung kepada suplai
energi yang memadai dari C-organik yang berasal dari residu-residu tanaman,
ketersediaan ion anorganik, dan kondisi lingkungan.
Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
ReplyDeleteSekalian Mohon ijin ya numpang iklan promosi Produk berikut ini :
- CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
- CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
-CaCo3 /Kalsium Karbonat.
- Kaptan / Kapur Pertanian
- Dolomite.
- Zeolite .
- Bentonite.
Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.