PENGARUH SALINITAS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

Salinitas tanah  dapat membatasi pertumbuhan tanaman melalui beberapa cara : (1)  Mempengaruhi Keseimbangan air tanaman (Kekeringan fisiologis), (2) Mempengaruhi Keseimbangan ion yang mengakibatkan konsumsi energi meningkat (respirasi karbohidrat) untuk mempertahankan proses metabolik dan (3) Adanya sifat Toksik dari ion Na+ dan Cl-.  Tingginya tekanan osmotik dalam larutan tanah menyebabkan potensial air tanah rendah, dan ketika kontak dengan sel-sel tanaman, zat-zat terlarut akan berpindah menuju larutan tanah dan sel-sel tanaman pecah (Plasmolisis).  Tanaman yang dipengaruhi oleh garam akan menunjukkan pertumbuhan yang kerdil dan mempunyai warna daun hijau gelap.  Pada spesies tanaman berkayu, kelebihan garam dapat menyebabkan daun-daun tampak seperti terbakar.  Air irigasi yang mengandung garam tinggi dapat menyebabkan daun terbakar.  Bila salinitas tanah meningkat maka laju pertumbuhan tanaman akan menurun.  Pertumbuhan bagian atas tanaman lebih diperngaruhi kadar garam tanah dibandingkan dengan pertumbuhan akar.


Kandungan Na+ yang tinggi dapat meracuni akar-akar tanaman, terutama selama musim kemarau.  Bila konsentrasi Na+ meningkat dalam larutan tanah maka jaringan akar tanaman akan terhidrasi.  Pada tanah sodik, Na+ dapat menggantikan Ca2+ dalam membran sel yang dapat meningkatkan permeabilitas membran dan transport ion.  Kebanyakan tanaman terutama jenis rumput-rumputan, mengakumulasi Na+ dalam daun, yang mengakibatkan terjadinya nekrosis pada ujung dan sudut daun.
Meskipun ion Cl-, merupakan unsur hara mikro esensial, akan tetapi kelebihan Cl- dalam larutan tanah atau dalam air irigasi dapat mengurangi produktivitas tanaman yang sensitif terhadap Cl-.  Tanaman berkayu lebih sensitif terhadap Cl- daripada tanaman tidak berkayu.  Pada  Tabel 4.10. disajikan ketoleranan beberapa jenis tanaman terhadap Cl-.

Tabel 4.10.  Sensitivitas Beberapa Tanaman Terhadap Terjadinya Daun Terbakar Yang Disebabkan Oleh Cl-
Toleran
Semitoleran
Sensitiv
Sangat sensitiv
Kapas
Barley
Alfalfa
Kentang
Beet gula
Jagung
Wijen
Tomat
Bunga Matahari
Safflower
Sorghum
Kedelai
Tanaman buah-buahan
Jeruk

Toksisitas terhadap kelebihan B terjadi di beberapa daerah kering (arid).  Unsur Boron (B) yang terakumulasi di dalam jaringan daun dapat menyebabkan nekrosis pada daun.  Kebanyakan tanaman rumput-rumputan toleran terhadap B, sedangkan tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran sensitiv terhadap kadar Boron yang tinggi.
Salinitas yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hara yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi dan toksisitas.  Sebagai contoh, pada tanah salin kandungan SO42- berlebihan sedangkan kandungan Ca2+ atau Mg2+ rendah, yang dapat menyebabkan terjadinya warna coklat pada jaringan tanaman slada., busuk pada tomat dan lada serta bercak hitam pada tanaman seledri.  Tanaman yang toleran terhadap Na+ mempunyai kemampuan mempertahankan ratio K+/Na+ yang tinggi dalam jaringannya.  Teknologi pemuliaan tanaman dapat digunakan untuk memperbaiki adaptasi dan toleransi tanaman pada lingkungan berkadar garam tinggi. 

No comments:

Post a Comment