Tanah salin yang teririgasi di daerah iklim kering, dapat dikelola untuk mengurangi masalah garam tersebut. Satu tindakan yang pasti adalah menanam tanaman yang toleran garam. Namun tahap ini belum dapat menyelesaikan masalah karena butuh waktu lama untuk menyeleksi tanaman yang toleran garam.
Di bawah ini terdapat beberapa tindakan praktis yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi masalah garam sebagai berikut :
- Persiapkan lahan dengan baik untuk irigasi. Perataan tanah yang tepat dapat mencegah bercak-bercak garam. Petani dapat juga merancang sistem drainase selama persiapan lahan.
- Jika memungkinkan, gunakan air irigasi dengan kualitas baik.
- Jaga kelembaban tanah. Air akan mengencerkan garam-garam tanah, sehingga dapat menurunkan tekanan osmotik. Garam akan merusak tanah dalam kondisi kering. Bila konsentrasi garam tinggi, potensial matrik tanah menjadi tinggi.
- Irigasi yang berlebihan dapat mencuci garam-garam keluar dari profil tanah.
- Kembalikan bahan organik ke dalam tanah dengan menggunakan pupuk kotoran ternak, residu tanaman dan pupuk hijau.
- Cegah pemupukan yang berlebihan. Kebanyakan pupuk merupakan senyawa garam dan dapat meningkatkan masalah salinitas.
- Pertahankan untuk selalu melakukan uji tanah untuk memonitor kondisi tanah.
- Tanamlah tanaman di lereng guludan pada lahan yang dengan sistem irigasi alur. Karena garam-garam cenderung terakumulasi di puncak guludan (Gambar 4.12)
Gambar 4.12. Cara Penanaman Pada Tanah Dengan Sistem Irigasi Furrow (Alur), Dilakukan Di Lereng Guludan. Puncak Guludan Mempunyai Kandugan Garam Tertinggi.
9. Gunakan irigasi tetes. Sistem irigasi ini dapat mengurangi stres garam pada tanaman karena dapat menjaga keseragaman kelembaban tanah dan memindahkan garam-garam keluar daerah perakaran tanaman dan masuk diantara tanaman dan barisan tanaman (Gambar 4.10)
Gambar 4.13. Irigasi Tetes Dapat Mengurangi Stres Garam Tanaman
No comments:
Post a Comment