KEGUNAAN KAPUR DI BIDANG PERTANIAN

Manfaat Langsung
Kisaran pH tanah untuk produksi optimum bervariasi diatara berbagai tanaman.  Pada tanah Alfisol dan Mollisol, pengapuran sampai pH 6,5-6,8 sudah cukup optimum untuk kebanyakan tanaman.  Pengapuran pada tanah Ultisol dan Oxisol hingga pH > 6,5 dapat mengurangi ketersediaan P dan unsur mikro.  Pengapuran tanah organik hingga pH> 5,0 kurang praktis karena dibutuhkan jumlah kapur yang sangat besar yang diperlukan untuk meningkatkan pH tersebut atau kejenuhan Basa.
Manfaat langsung dari pengapuran adalah mengurangi toksisitas Al3+ pada tanaman.  Toksisitas Al3+ merupakan faktor pembatas utama pada kebanyakan tana-tanah asam, terutama tanah asam dengan pH <5,5.  Efek toksik dari kelebihan Al3+ terhadap pertumbuhan tanaman dapat mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman.  Panjang akar tanaman menurun, karena pembelahan sel terhambat.  Efek yang lain dapat menghambat inisiasi nodul (bintil akar), mengikat P dalam bentuk tidak tersedia bagi tanaman, menurunkan respirasi akar, menggangu aktivitas enzim yang mengatur pengendapan gula di dalam dinding sel, meningkatkan kekakuan dinding sel dan mengganggu serapan hara , transport dan penggunaan hara dan air oleh tanaman.  Pada pH ≤ 4,5, toksisitas H+ akan merusak membran akar dan menghambat pertumbuhan bakteri.  Manfaat tunggal secara langsung ini pada tanah asam dapat mengurangi kelarutan Al3+,  sehingga efek-efek negatif dari Al3+  yang telah dijelaskan diatas dapat ditekan seminimal mungkin.
Kepekaan berbagai jenis tanaman dan berbagai varietas pada jenis tanaman yang sama berbeda-beda, dimana toleransinya terhadap Al3+ dikontrol secara genetik.  Pada Tabel 4.4.  disajikan toleransi beberapa jenis tanaman terhadapAl3+.

Tabel 4.5.  Toleransi terhadap Aluminium dari Beberapa Jenis Tanaman

Sangat Sensitif
Sensitif
Toleran
Sangat Toleran
Alfalfa
Barley
Rumput Rye
Rumput Orchad *)
Tanaman obat-obatan
Gandum *)
Semanggi putih (White clover)
Rumput Rhodes
Semanggi merah (Red Clover)
Rumput Buffel
Rumput Orchad *)
Paspalum

Kapas
Gandum *)
Oats

Kedelai
Jagung
Rumput Bermuda

Shorgum
Padi
Rumput Bahia

Kacang Tanah
Lupin


Manfaat Tidak Langsung
Ketersediaan Hara
Pada pH rendah, tanah dengan kandungan oksida Al dan Fe tinggi, unsur P akan mengendap sebagai senyawa Fe/Al-P yang tidak larut.  Pengapuran pada tanah asam akan mengendapkan Al3+ dalam bentuk Al(OH)3 dan Fe dalam bentuk Fe(OH)3, sehingga ketersediaan P meningkat.  Namun bila pengapuran dilakukan sampai pH 6,8 – 7,0 dapat mengurangi ketersediaan P karena mengendap membentuk senyawa Ca atau Mg Phospat.  Oleh karena itu program pengapuran seharusnya direncanakan sehingga pH tetap dipertahankan antara 5,5 dan 6,8 jika kita ingin mendapatkan manfaat maksimum dari pemupukan P.
Semua unsur mikro akan menurun ketersediaannya dengan meningkatnya pH tanah kecuali Mo.  Pada tanah asam, unsur mikro meningkat ketersediaannya sehingga dapat meracuni tanaman.  Peningkatan pH akan mengurangi keracunan tersebut, namun bila terlalu banyak jumlah kapur yang diberikan tanaman akan mengalami defisien unsur mikro.  Oleh karena itu jumlah kapur yang cukup sangat diperlukan.  Nilai pH antara 5,6 – 6,0 sudah cukup untuk meminimalisasikan keracunan unsur mikro namun dilain pihak ketersediaan unsur mikro cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Ketersediaan Mo meningkat dengan pengapuran, dan defisiensi jarang terjadi pada pH ≥ 7,0.  Namun karena efeknya terhadap ketersediaan unsur mikro yang lain, maka pengapuran hingga nilai pH 7,0 tidak direkomendasikan untuk kebanyakan tanaman pangan di daerah tropika basah.
Kebanyakan organisme-organisme tanah yang melakukan aktivitas nitrifikasi membutuhkan Ca.  Sehingga nitrifikasi akan meningkat dengan adanya pengapuran untuk meningkatkan pH dari 5,5  menjadi 6,5.  Dekomposisi residu tanaman dan bahan organik tanah juga lebih cepat pada kisaran pH ini.  
Fiksasi N2 secara simbiotik dan non simbiotik akan lebih intensif bila dilakukan pengapuran yang cukup.  Aktivitas Rhizobium akan terhambat pada pH < 6,0, sehingga pengapuran akan meningkatkan pertumbuhan tanaman legum karena fiksasi N2 meningkat.  Organisme pemfiksasi N2 secara non simbiotik akan meningkat pada tanah-tanah yang dikapur,  yang mana juga dapat meningkatkan dekomposisi residu tanaman.
Hasil penelitian Sumarwoto (2004), pengaruh pemberian kapur terhadap ketersediaan hara N, P, dan K serta kadar Aldd dalam tanah disajikan pada Tabel 4.6.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulan bahwa pengapuran dapat meningkatkan ketersediaan hara dan menurunkan kadar Aldd pada dosis yang optimal

Tabel 4.6.  Pengaruh dosis kapur terhadap kadar N, P, K, dan Al  tanah Ultisol Gajruk (Sumarwoto, 2004)

Perlakuan
N
(%)
P
(ppm)
K
(me/100 g)
Al
(ppm)
Dosis Kapur
0 (Al-dd) (0 ton/ha)
27,33
0,214
1,04
379,11 a
1 (Al-dd) (20 ton/ha)
37,08
0,390
1,35
281,56 b
2 (Al-dd) (40 ton/ha)
27,20
0,293
1,31
253,67 b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom  yang sama tidak berbeda nyata menurut uji berganda Duncan pada taraf α = 0,05

Sedangkan pengaruh pengapuran dalam menaikkan pH tanah telah dibuktikan dari hasil penelitian Joy (2005) seperti yang disajikan pada Tabel 4.7 di bawah ini. 

Tabel 4.7.  Pengaruh kapur dan P-Alam terhadap kemasaman (pH) tanah
(Joy, 2005)

Perlakuan
Rata-rata pH tanah
k0 = tanpa kapur
4,6 a
k1 =  kalsit 1,5 x Aldd
5,6 b
k2 = dolomite 1,5 x Al-dd
5,9 c
p0 = tanpa P-alam
5,0 a
p1 = 45 kg P/ha
5,3 b
p2 = 90 kg P/ha
5,5 c
p3 = 120 kg P/ha
5,6 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada 
kolom  yang sama tidak berbeda nyata menurut uji berganda Duncan 
pada taraf α = 0,05

Secara keseluruhan masalah perharaan tanaman sehubungan dengan kemasaman tanah disajikan pada Tabel 4.8. 

Tabel 4.8. Masalah Perharaan Tanaman yang Berhubungan dengan Kemasaman Tanah

Masalah Hara
Kondisi pH tanah dan kondisi lainnya
Pengaruh Pemberian Kapur
Toksisitas Al dan Mn
Biasanya pH < 5,0 -5,5, bergantung pada tanaman dan varietas
Al dd dan di dalam larutan tanah menurun dengan meningkatnya pH
Toksisitas H+
pH < 4,0 ; toksisitas Al/Mn biasanya terjadi pertama kali
Menurunkan Hdd dan dalam larutan
Defisiensi Ca
KTK rendah, pH < 4,5 – 4,8 ; tanah tropis dengan tingkat pelapukan intensif
Cadd meningkat
Defisiensi Mg
pH < 5,5, KTK rendah atau % KB rendah
Mgdd meningkat dengan pemberian kapur dolomit
Defisiensi Mo
pH < 5,0
Mo dalam larutan meningkat
Defisiensi N
pH < 5,5 – 5,5, Nitrifikasi dan mineralisasi menurun, Bahan Organik rendah
Aktifitas mikrobia heterotrop meningkat, menambahkan residu dan bahan organik lainnya untuk meningkatkan proses dekomposisi dengan meningkatnya pH
Defisiensi P
pH < 5,0, tanah dengan tingkat pelapukan tinggi dan didominasi oleh Al/Fe Oksida
Aldd dan KTA menurun, KTK dan % KB meningkat, kelarutan mineral Al-P dan Fe-P meningkat
Defisiensi K
pH < 5,0, KTK dan % KB rendah, tanah dengan tingkat pencucian tinggi dan Al dapat dipertukarkan tinggi
Aldd menurun, % KB meningkat

Kondisi Fisik Tanah
Struktur tanah yang bertekstur halus dapat diperbaiki dengan pengapuran, akibat dari meningkatnya kandungan bahan organik tanah dan proses flokulasi akan meningkat dengan adanya Ca yang menjenuhi partikel liat.  Pengaruh yang menguntungkan dari kapur terhadap struktur tanah termasuk juga dapat mengurangi proses pengerakan pada tanah (Crusting), perkecambahan tanaman akan lebih cepat dan pengolahan tanah yang dengan menggunakan alat-alat berat tidak lagi diperlukan.  Namun pengapuran yang berlebihan pada tanah Oxisol dan Ultisol dapat menghasilkan kerusakan struktur tanah, sehingga menurunkan infiltrasi air. Ca juga memperbaiki kondisi fisik tanah-tanah sodik.  Meningkatnya konsentrasi garam yang disebabkan oleh pelarutan CaCO3 dapat mencegah dispersi liat dan menurunkan  konduktifitas hidrolik.

Penyakit Tanaman
Mengurangi kemasaman tanah dengan pengapuran dapat mempunyai peranan penting dalam pengendalian penyakit tanaman tertentu.  Penyakit akar pada tanaman kol yang dapat mengurangi hasil tanaman dan menyebabkan akar-akar yang terinfeksi menjadi membesar dan berubah bentuk.  Kapur secara tidak langsung mempengaruhi organisme penyebab penyakit akar tersebut, namun pada pH tanah > 7 perkecambahan spora penyebab penyakit akar akan terhambat.  Namun pengapuran dapat meningkatkan penyakit kudis pada akar tanaman pangan pada pH mendekati netral. 

1 comment:

  1. Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
    Sekalian Mohon ijin ya numpang iklan promosi :

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Kapur Bakar / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian / Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    ReplyDelete